Thursday, October 4, 2018

Kau Lerai Dimataku


lokasi: Tanjung Bongo




Aku tak pandai berbicara tentang kasih sayang dan cinta,  di setiap kalimatmu menerpa,  bianglala seolah mengiasi hati yang diam-diam memahamimu
Yang sabar memperhatikanmu,  yang sendiri membicaraknmu,  di atas kata-kata meskipun patah berulang kali.

Telah banyak mimpi perpigura di dindingg-dinding kalbu.  Walau itu hanyalah khayalan tak pasti,
Sebuah kepastian dibuat-buat telah menenggelamkan dalam asmara yang membara. Aku sontak terbakar oleh api cinta, sungguh pedih. Kali ini,  semisal jembatan yang roboh diterpa banjir dan badai asmara.

Aku gagal,  sebab kau lerai di persimpangan jalan yang cukup jauh,  jalan telah kita lewati bagitu lama.  Tidakah aku tanyakan,  apakah kau tak lelah membangun rumah kenangan dengan jalan yang bedah? Sungguh,  aku tak ingin menyalahkanmu dengan keselahan tak pasti pada kebenaran.

Aku rasa kau benar dan aku salah,  itu cukup bagiku. Sebab aku tak ingin mencari kesalahan diatas mimpi yang patah nan salah.

0 comments:

Post a Comment